Bismillah..
Assalamu'allaikum pemirsa, hehe. jumpa lagi dengan blogger abal-abal disini. Kangen banget sama blog dan pemirsa pembaca blog saya (dan saya gak yakin banyak yang baca blog ini)ahihihi jadi malu. Udah lama banget enggak up date coretan. Tapi kali ini saya cuma mau share aja soal gimmana cara meningkatkan semangat. Well ini dia guys, semoga bisa bermanfaat.
1. “Bakar” Perahu Anda.
Kiat ini sebetulnya diinspirasi dari kisah Thoriq bin Ziyad, salah
seorang pahlawan Islam. Setelah beliau menyeberangi selat Gibraltar
bersama pasukannya untuk menyerang kekaisaran Romawi, beliau baru tahu
bahwa pasukan lawan yang akan di hadapannya jumlahnya lebih besar dan
persenjataannya lebih canggih. Lalu apa yang beliau lakukan waktu itu?
Ada dua pilihan, mundur atau tetap maju menyerang. Beliau memilih untuk
tetap pada rencana awal yaitutu menyerang. Untuk memperteguh tekadnya,
beliau lalu membakar perahu-perahu pasukannya sendiri, sehingga tidak
bisa pulang kecuali setelah mengalahkan pasukan lawan. Tindakar membakar
perahu merupakan kiat beliau agar tidak tergoda dengan ada pihan lain
kecuali menyerang.
Kiat ini dapat digunakan oleh kita untuk konsisten terhadap rencana yang
telah dibuat. Buat rencana dan yakini bahwa hanya satu pilihan untuk
bertindak, yaitu melaksanakan rencana. Seringkali kita gagal
melaksanakan rencana karena tergoda dengan pilihan-pilihan lain yang
biasanya lebih enak dan ringan.
Oleh karena itu “bakar” pilihan-pilihan itu di dalam benak Anda. Bahkan
dalam hal tertentu kita dapat “membakar” pilihan-pilihan lain tersebut
bukan saja di dalam benak kita, akan tetapi dalam realita. Misalnya,
agar tidak malas belajar, pindahkan televisi atau komputer internet dari
tempat yang mudah kita akses (misalnya dari ruang keluarga ke kamar
ortu), sehingga kita tidak tergoda untuk dengan mudah menonton televisi
atau bermain komputer. Contoh lain, agar kita tidak keluyuran setelah
pulang kuliah, bawa uang pas-pasan saja hanya untuk pulang, sehingga
tidak bisa lagi keluyuran yang memakan biaya lebih. Ada seorang sahabat
Rasulullah saw yang pernah tergoda dengan keindahan kebunnya, sehingga
terlambat sholat Ashar berjamaah di masjid. Apa yang dilakukannya agar
tidak mengulangi kesalahannya? Ia menginfakkan kebunnya agar ia tidak
punya pilihan lain kecuali sholat Ashar pada waktunya.
2. Pasang Alarm Secara Rutin
Kiat kedua yang bisa dilakukan adalah memasang alarm secara rutin dari
HP/jam kita. Pasang alarm pada saat Anda memang sudah waktunya untuk
melaksanakan rencana Anda (secara harian atau mingguan). Agar Anda tidak
“kebal” terhadap bunyi alarm, maka ubah bunyi alarmnya pada saat-saat
tertentu. Jika Anda sudah konsisiten dan terbiasa melaksanakan
rencana/tugas pada waktunya, bunyi alarm tersebut bisa saja dimatikan.
Digantikan dengan bunyi “alarm” dalam pikiran Anda.
3. Yakini bahwa Anda Sudah Terlambat.
Yakini bahwa Anda sudah terlambat. Kalau perlu dramatisir bahwa Anda
bukan hanya terlambat dibandingkan dengan teman-teman seangkatan Anda,
tapi sudah terlambat dibandingkan dengan orang-orang seangkatan Anda di
seluruh kota, bahkan di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia.
Meyakini bahwa kita sudah terlambat mengambil analogi dari sirkut balap
mobil. Seorang pembalap yang tertinggal akan lebih sungguh-sungguh dan
bersemangat untuk mengejar ketertinggalannya. Begitu pun Anda, jika
yakin sudah terlambat dibandingkan dengan orang lain, pasti kita tidak
punya waktu untuk bermalas-malasan dan menunda-nunda rencana kita.
Apalagi kalau benar-benar sudah terlambat, maka tak ada kesempatan lagi
untuk bermalas-malasan agar lebih tidak terlambat lagi.
4. Dramatisir Dampak Buruk Yang Akan Terjadi.
Cara lain untuk membangkitkan semangat bertindak adalah mendramatisir
dampak buruk yang akan terjadi. Dalam kasus Anda, jika Anda tergoda
untuk menelantarkan tugas-tugas kuliah, bayangkan dampak buruknya berupa
tertinggal, bahkan DO (drop out) dari kuliah. Jika DO maka sulit cari
kerja. Jika sulit cari kerja maka sulit mempunyai uang, sedangkan
bapak/ibu Anda mungkin pada saat itu sudah meninggal. Akhirnya, hidup
kita terlunta-lunta bahkan jadi pengemis. Bayangkan dampak negatifnya
secara kausalitas (hukum sebab dan akibat). Hukum kausalitas adalah
hukum alam/Allah yang pasti dan rasional dan mungkin saja terjadi pada
diri kita jika kita mengabaikan kesungguhan kerja.
Sumber : http://lispi.blogspot.com/2013/03/cara-mengembalikan-semangat-dan.html